Jumat, 24 Juni 2016

Benarkah ada Tanda-tanda Kematian?





Kematian adalah sesuatu yang tiada seorang pun tahu kapan ia akan datang, terkadang ia jauh terasa, padahal ia dekat dalam kenyataannya, dan bahkan kadang-kadang mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah). Pernahkah kita meminta supaya kita dimatikan dengan penutup yang baik 'husnul khatimah'? Yang paling dekat dengan manusia adalah “Al-maut” kematian, walau bagaimanapun semua orang Islam akan mendapat tanda kematian. Saat menjelang kematian merupakan saat kesempatan terakhir bagi setan untuk menjerumuskan. Menurut kisah itu, ada beberapa tanda kematian yang dirasakan Imam Al-Ghazali, 100 hari sebelum kematian tanda ini muncul setelah waktu Ashar, mulailah dengan hal hal yang baik dan jangan pernah menyakiti hati orang agar kematian kita baik atau khusnul khotimah, ada banyak bahasan tentang tanda-tanda kematian menurut imam al ghazali.

Tanda-tanda Manusia Menuju Kematian

Indahnya mati dalam keadaan husnul khotimah Salah satu tanda seorang Muslim akan masuk ke surga adalah mereka yang meninggal dalam keadaan khusnul khotimah, Dan yang mengetahui kematian seseorang khusnul khotimah atau su`ul khotimah secara hakiki hanyalah Allah Swt, namun Allah Swt menginformasikan tanda-tandanya, dan ada juga Tanda Kematian Yang Baik atau Khusnul Khotimah. Khusnul Khatimah secara bahasa bisa diartikan dengan akhir yang baik (happy ending). Dalam ilmu medis terdapat beberapa tanda yang muncul ketika seseorang sedang menghadapi kematian dan dinyatakan meninggal. Bagaimana peran perawat dalam menangani pasien Secara tradisional, tanda-tanda klinis kematian dapat dilihat Seseorang dalam keadaan sekarat, secara fisik tidak mampu menelan apapun.

Tanda-tanda Menghampiri Kematian

1. 100 hari sebelum kematian

100 hari sebelum mati tanda-tandany terjadi pada waktu Ashar, kita akan merasa kedinginan dan menggigil dari ujung rambut sampai kaki, getaran yang sangat kuat, serta terasa lain dari yang biasanya,

Bagi seseorang yang menyadari hal ini akan terasa indah, namun bagi orang yang tidak menyadari akan tanda kematian 100 hari menjelang ajal ini, maka tidak akan pengaruh apa-apa., 

2. 40 hari sebelum kematian

Pada waktu 40 hari menjelang kematian, tanda-tandanya adalah pada waktu Ashar, jantung akan berdenyut - denyut lebih kencang. Daun yang bertuliskan nama kita di lauh mahfudz akan gugur. Dan malaikat maut akan mengambil daun kita kemudian mulai mengikuti perjalanan kita sepanjang hari.

3. 7 hari sebelum kematian

Pada 7 hari sebelum ajal, kita akan diuji dengan rasa sakit, dan biasanya seseorang yang sedang sakit tidak selera makan. Tetapi ini berbeda, karena seseorang akan menjadi sangat berselera makan, dan maunya makan ini dan itu.

4. 3 hari sebelum kematian

3 hari menjelang ajal kita akan merasa denyutan ditengan dahi. Bila tanda ini sudah dirasa, dan kita sadar bahwa itu merupakan tanda kematian, maka lebih baik kita berpuasa, agar perut kita ini tidak terdapat banyak kotoran sehingga orang-orang akan lebih mudah ketika memandikan kita nanti.

5. 1 hari sebelum kematian


1 hari sebelum kematian tanda-tandanya adalah, pada waktu Ashar, kita akan merasa 1 denyutan di ubun-ubun, yang mana ini menandakan bahwa ini adalah waktu Ashar terakhir, dan besok sudah tidak menemui waktu Ashar lagi.

Bagi yang mati khusnul khotimah maka dibagian pusar akan terasa sejuk, kemudian ke pinggang lalu ketenggorokan, maka dalam kondisi sakaratul maut ini hendaklah kita mengucapkan 2 kalimat syahadat.


Kematian itu pasti ada. Ia ibarat “pintu”, setiap orang pasti akan memasukinya. Ia juga laksana “gelas”, setiap yang bernyawa pasti akan mencicipinya’. Hakikat ini telahdinyatakan di dalam Kitabullah, “Tiap-tiap jiwa (yang bernyawa) akan merasakan kematian.” (Qs. Ali ‘Imrân[3]: 185). Ya, kematian itu pasti datang. Ia bak pencuri, datang tanpa kaki dan mengambil nyawa manusia tanpa tangan. Dan, ia datang tidak pernah ‘ketuk pintu’ dan mengucapkan salam. Dia datang tiba-tiba. Namun, dia pasti datang. Imam ‘Ali karramallâhu wajhah pernah bertutur tentang hakikat kematian ini. “Jika hari kematianku telah tiba,bagaimana aku bisa lari dari kematianitu, hari dimana telah ditakdirkan untuktidak bisa atau bisa. Hari yangditakdirkan itu tidak aku takuti, karena yang telah ditakdirkan mati, tidaklah selamat dari kepastiannya.” 


Itulah kematian, tidak ada tempat untuk kita bersembunyi. Tidak seorangpun mampu melarikan diri dari kematian. Bahkan kematian itu yang akan menemui kita, kapan dan dimanapun. “Katakanlah (wahaiMuhammad) bahwa kematian yangkalian lari dari padanya, dia akanmenemui kalian” (Qs. Al-Jumu‘ah[62]: 8). Kita pun tidak dapatbersembunyi darinya: “Di mana sajakalian berada, kematian itu akanmendapatkan kalian, kendatipun kalian bersembunyi di balik benteng yangsangat tinggi lagi kukuh…” (Qs. Al-Nisâ’ [4]: 78). Pesan ‘Ali ibn Abi Thalib… Kematian bukan untuk ditakuti. Karena takut atau tidak takut, kematian akan datang. Yang penting adalah persiapan untuk menghadapi waktu datangnya kematian. Maka, ada dua hal penting berkenaan dengan kematian ini: [1]Banyak mengingatnya. Jangan lalaidalam hal ini. Kematian harus memilikifile spesial dalam qalbu kita.“Perbanyklah mengingat kematian, sebab seorang hamba yang banyak mengingatnya, maka Allah akan menghidupkan hatinya dan akan menghilangkan baginya rasa sakit kematian itu.” (HR. Al-Dailami); dan [2]Bersiap-siap dalam menyambutnya. Kita harus mempersiapkan amal sebanyak-banyak untuk kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar