Artinya iman menurut bahasa ialah percaya atau membenarkan dengan hati. Iman kepada Allah adalah percaya dengan yakin dalam hati adanya Allah, ditunjukan dengan ucapan dan dilaksanakan dengan amal perbuatan. Adanya benda dapat ditunjukan dengan panca indra manusia Dapat dilihat, diraba, didengar, dan sebagainya. Namun wujud Allah swt tidak dapat diraba, tidak dapat dilihat dan tidak dapat didengar langsung dengan panca indra manusia.
Pengkuat iman harus didasarkan kepada ma'rifat, yaitu mengenal Allah Tuhan yang telah menciptakan alam semesta. Caranya dengan memperhatikan makhluk ciptaan-Nya dan mengamati segala peristiwa alam, yang kesemuanya menunjukan bahwa ada yang Maha Mengatur dan Maha Pencipta, yang berarti menunjukan adanya Allah swt.
Contohnya manusia dapat melihat adanya bumi dengan segala isinya, benda angkasa seperti matahari, bulan dan bintang. Benda benda itu tidak mungkin terjadi dengan sendirinya, semua itu diyakini ada yang menciptakannya, Yaitu Allah Zat Yang Maha Pencipta dan Maha Kuasa atas segala sesuatu. Keyakinan itulah yang dinamakan iman adalah meyakini dengan kesungguhan hati bahwa Allah swt itu ada dengan segala sifat sifat kesempurnaan-Nya..
Untuk itu, Allah telah memberikan akal pikiran kepada manusia yang digunakan sebagai alat untuk berfikir memakfiratkan Allah yang MahaKuasa, Mahasuci dan Maha Esa yang tiada sekutu bagi-Nya.. Dengan memakfiratkannya maka akan tumbuh keimanan dan keislaman yang menumbuhkan cinta dan taat kepada Allah. Manusia diperintahkan untuk merenung memikirkan alam semesta serta kejadiannya, sehingga akan sampai kepada keyakinan bahwa alam semesta ini tidak mungkin ada dengan sendirinya dan tidak mungkin benda-benda di alam ini mengatur dirinya sendiri, pasti ada penciptanya.
Setelah memperhatikan alam semesta timbul kekaguman atas kehebatan alam ini, seterusnya mengagumi penciptanya dan secara yakin mengakui bahwa pasti sang pencipta itu Maha Kuasa, Maha Berkehendak, dan Maha SegalaNya dan tidak akan mungkin ada yang menandingi hasil ciptaan-Nya.. Dri kekaguman dan pengakuan atas kemahakuasaan-Nya timbul pujian yang tulus, memuji kebesaran-Nya, yang berarti telah tumbuh iman di dalam diri..
Pengkuat iman harus didasarkan kepada ma'rifat, yaitu mengenal Allah Tuhan yang telah menciptakan alam semesta. Caranya dengan memperhatikan makhluk ciptaan-Nya dan mengamati segala peristiwa alam, yang kesemuanya menunjukan bahwa ada yang Maha Mengatur dan Maha Pencipta, yang berarti menunjukan adanya Allah swt.
Contohnya manusia dapat melihat adanya bumi dengan segala isinya, benda angkasa seperti matahari, bulan dan bintang. Benda benda itu tidak mungkin terjadi dengan sendirinya, semua itu diyakini ada yang menciptakannya, Yaitu Allah Zat Yang Maha Pencipta dan Maha Kuasa atas segala sesuatu. Keyakinan itulah yang dinamakan iman adalah meyakini dengan kesungguhan hati bahwa Allah swt itu ada dengan segala sifat sifat kesempurnaan-Nya..
Untuk itu, Allah telah memberikan akal pikiran kepada manusia yang digunakan sebagai alat untuk berfikir memakfiratkan Allah yang MahaKuasa, Mahasuci dan Maha Esa yang tiada sekutu bagi-Nya.. Dengan memakfiratkannya maka akan tumbuh keimanan dan keislaman yang menumbuhkan cinta dan taat kepada Allah. Manusia diperintahkan untuk merenung memikirkan alam semesta serta kejadiannya, sehingga akan sampai kepada keyakinan bahwa alam semesta ini tidak mungkin ada dengan sendirinya dan tidak mungkin benda-benda di alam ini mengatur dirinya sendiri, pasti ada penciptanya.
Setelah memperhatikan alam semesta timbul kekaguman atas kehebatan alam ini, seterusnya mengagumi penciptanya dan secara yakin mengakui bahwa pasti sang pencipta itu Maha Kuasa, Maha Berkehendak, dan Maha SegalaNya dan tidak akan mungkin ada yang menandingi hasil ciptaan-Nya.. Dri kekaguman dan pengakuan atas kemahakuasaan-Nya timbul pujian yang tulus, memuji kebesaran-Nya, yang berarti telah tumbuh iman di dalam diri..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar