Rabu, 27 Juli 2016

Inikah yang Kalian Sebut Bahwa Islam Itu Teroris?



"ORANG MUSLIM BUKANLAH TERORIS, DAN TERORIS BUKANLAH ORANG MUSLIM".

Dalam SEJARAH dunia, Banyak Manusia yang Tidak Berdosa telah menjadi Korban Pembunuhan secara BRUTAL, Diantaranya Oleh :

1) "Hitler"
Apakah Anda tahu siapa dia? Dia adalah seorang Kristen, namun media tidak akan pernah memanggil dia dengan nama TERORIS Kristen

2) "Joseph Stalin disebut sebagai Paman Joe".
Dia telah membunuh 20 juta manusia termasuk 14,5 juta yang mati kelaparan. Apakah dia seorang Muslim? BUKAN!

3) "Mao Tse Tsung (Cina)"
Dia telah membunuh 14-20 juta manusia. Apakah dia seorang Muslim? BUKAN!

4) "Benito Mussolini (Italia)"
Dia telah membunuh 400 ribu manusia. Apakah dia seorang Muslim?
BUKAN!

5) "Ashoka" Dalam Kalinga Pertempuran
Dia telah membunuh 100 ribu manusia. Apakah dia seorang Muslim ?
BUKAN!

6) Embargo yang dimasukkan oleh George Bush di Irak
1/2 juta anak telah tewas di Irak saja!



Bayangkan, Mereka diatas TIDAK PERNAH disebut TERORIS oleh media. Mengapa Hari ini sebagian besar non-muslim takut dengan mendengar kata-kata "JIHAD".

Jihad adalah kata Arab yang berasal dari akar kata bahasa Arab "jahada" yang berarti "BERJUANG" atau "BERSUNGGUH-SUNGGUH" melawan kejahatan dan ketidak adilan. Itu tidak berarti membunuh orang tidak berdosa. Perbedaannya adalah kita berdiri MELAWAN KEJAHATAN, bukan dengan kejahatan ".

Anda masih berpikir bahwa Islam adalah masalah? Coba Renungkan dan Fikir baik baik ....

1. Pertama Perang Dunia, 17 juta orang mati
(Disebabkan oleh NON-MUSLIM)

2. Kedua Perang Dunia, 50-55 Juta orang mati
(Disebabkan oleh NON-MUSLIM )

3. Nagasaki bom atom 200.000 mati
(Disebabkan oleh NON-MUSLIM )

4. Perang di Vietnam, lebih dari 5 juta orang mati
(Disebabkan oleh NON-MUSLIM)

5. Perang di Bosnia / Kosovo, lebih 5,00,000 mati
(Disebabkan oleh NON-MUSLIM)

6. Perang di Irak (sejauh ini) 12.000.000 kematian
(Disebabkan oleh NON-MUSLIM)

7. Afghanistan, Irak, Palestina, Burma dll
(Disebabkan oleh NON-MUSLIM)

8. Di Kamboja 1975-1979, hampir 3 juta kematian
(disebabkan oleh NON-MUSLIM).


Minggu, 24 Juli 2016

Sebagai Umat Muslim, Jangan Sembarang Menyingkat Kalimat "Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh"



Sebagai seorang muslim, menjawab salam adalah wajib. Tapi ternyata kita seharusnya jangan menyingkat Assalamualaikum, berbahaya! Menyingkat ucapan salam kedengaran lebih praktis memang, tapi ternyata bukannya membawa kebaikan malah hal tersebut tidak bermakna apapun bagi kita dan bagi orang yang menjawabnya. "Padahal tadinya ucapan salam adalah sebuah do’a yang berguna untuk memberikan rahmat dan kebaikan kepada orang yang mengucapkan dan kepada orang-orang yang menjawabnya".

Terkadang di sosial media maupun lewat pesan singkat, kita lebih senang menyingkat ucapan salam agar tidak memakan banyak karakter, terutama di sosial media Twitter yang terbatas pada 140 huruf, kalimat “Assalamualaikum” saja sudah memakan 15 huruf, apalagi jika kita menuliskan salam yang lengkap yaitu “Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh” yang memakan 41 karakter, sehingga hanya tersisa sedikit karakter yang bisa kita tuliskan setiap kita mengirim sebuah kicauan atau “tweet”.



Ada banyak singkatan dari kata Assalamualaikum yang sering digunakan seperti “ass.”, “askum”, “samlekum”, maupun “mikum”. Tapi ternyata, kata-kata yang digunakan sebagai pengganti ucapan salam tersebut malah bukannya membawa kebaikan, tapi justru tak ada maknanya bagi yang mengucap dan yang menjawab. Adapun kata-kata yang biasa digunakan untuk menjadi penyingkat ucapan salam yang amat mulia dan seharusnya memberi kebaikan pada umat manusia adalah sebagai berikut :

1. Samlekum
2. Syalom
3. Ass
4. As
5. Assamu
6. Mikum
7. Askum




Beberapa dari kata singkatan Assalamualaikum di atas tidak memiliki arti, dan melukai arti dari Assalamu’alaikum yang maknanya adalah untuk mendoakan keselamatan atau kedamaian pada saudara kita yang seiman. "Syalom" sendiri memang adalah sebuah bahasa Ibrani, bahasa Israel yang berarti kedamaian, kepenuhan, dan kemakmuran. Artinya memang mirip dengan ucapan salam, tapi dengan mengucap Shalom kita tidak mendapatkan kebaikan yang ada dalam ucapan Assalamu’alaikum.

Untuk kata “ass” sendiri ada beberapa perdebatan, dan perdebatan paling menarik adalah masalah bias bahasa. Memang dalam bahasa Inggris ass bisa berarti keledai maupun bokong seseorang. Tapi apakah berarti jika kita berkata ass, artinya kita selalu mengucap pantat? Tentu saja tidak, mengingat kita bukanlah sebuah negara yang penutur utamanya menggunakan bahasa Inggris. Pada akhirnya, memang masalah bahasa ini adalah masalah yang amat pelik penyelesaiannya. Cara paling mudah menyikapinya adalah dengan mengetahui bahwa kata “dhahar” sendiri di daerah Indonesia bisa berbeda artinya, dimana di satu daerah adalah hal yang sopan sementara di bahasa lainnya adalah sesuatu yang nadanya kasar. Hal yang sama juga terjadi dengan kata “ass” ini, karena maksud kita baik tapi kita tidak mengetahui bahwa di tempat lain hal tersebut adalah buruk.

Bagaimana Pengucapan Salam yang Baik?

Meskipun memang tidak akan terjadi pergeseran makna dari penyingkatan bahasa yang dibahas dalam beberapa artikel yang membicarakan tentang “jangan menyingkat assalamualaikum”, tapi itu bukan berarti kita bisa seenaknya untuk menyingkat kalimat tersebut. Ungkapan salam yang terkandung dalam “Assalamualaikum” ternyata memiliki efek sebagai berikut :

"Assalamualaikum" akan memberi kita 10 kebaikan.
"Assalamualaikum Warahmatullah" akan membuat kita menerima 20 kebaikan.
"Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh" akan memberikan kita kebaikan yang sempurna.
Beberapa orang mungkin memang menganggap bahwa penyingkatan salam adalah hal yang berbahaya, tapi selalu ada alasan di balik itu terutama di media sosial. Kita harus bisa menyesuaikan bobot tulisan kita dengan terbatasnya ukuran yang ada. Jadi, ketika kita menemukan artikel lain yang bicara tentang “jangan menyingkat assalamualaikum”, ada baiknya kita juga memastikan bahwa tulisan tersebut benar dan sudah melalui penelitian yang kompleks.

Kamis, 21 Juli 2016

Alasan Mengapa Wanita Tidak Boleh Mengumandangkan Adzan!



Inilah alasan wanita tidak boleh "Mengumandangkan Adzan" di Masjid.


Selama ini mungkin kita hampir tidak pernah mendengar seorang wanita mengumandangkan adzan. Banyak di antara kita yang mungkin bertanya-tanya mengenai kaum wanita "Mengumandangkan Adzan?". Apakah suara wanita termasuk aurat atau tidak?

Terdapat dua jawaban disini.!

"Jawaban pertama, menjelaskan bahwa wanita tidak diperbolehkan mengumandangkan adzan karena hal ini belum pernah terjadi di masa Nabi Muhammad SAW, bahkan tidak pernah terjadi juga pada zaman Khulafa’ur Rasyidin".

"Sedangkan jawaban kedua menjelaskan bahwa suara bukan termasuk aurat. Hal ini sejalan dengan kisah zaman Rasulullah dimana beberapa wanita bertanya tentang urusan agama Islam kepada Rasul dan mereka selalu melakukan hal tersebut selama zaman Khulafaur Rasyidin serta pemimpin selanjutnya. Namun, berbeda dengan hukum menjawab adzan bagi perempuan karena ini bisa dilakukan oleh siapa saja".


Pada zaman itu, para wanita biasa mengucapkan salam pada kaum laki-laki asing atau non-mahram dan membalas salam. Semua perkara ini sudah diakui dan tidak ada satu orang pun di antara para imam yang membantahnya. Meskipun demikian, seorang wanita tidak boleh mengangkat suaranya tinggi-tinggi ketika berbicara dan tidak boleh membuat-buat suara menjadi lemah lembut.

Hal ini didasarkan pada firman Allah yang menjelaskan bahwa wanita bertaqwa maka janganlah ia tunduk ketika berbicara sehingga orang-orang akan berkeinginan memunculkan penyakit hati dan ucapkanlah kata yang baik. Hukum adzan dan iqamah wanita perlu diperhatikan agar kita mengetahui benar apa alasannya.

Karena jika seorang wanita berbicara dengan lemah lembut maka ia dapat memperdaya kaum pria sehingga menimbulkan fitnah diantaranya.

Sebagai seorang muslimah, kita harus tahu hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan dan yang boleh dilakukan. Setiap ketentuan Allah pastilah memiliki hikmah dan alasan di mana hanya Allah yang berhak untuk menetapkannya.



Rabu, 20 Juli 2016

Pengertian & Faktor "KESOMBONGAN" Manusia




Manusia hanya bagaikan debu yang suatu saat akan hilang dan lenyap. Kesombongan hanya akan membawa Anda pada penyesalan yang sangat dalam.


Rasulullah SAW menjelaskan sombong (takabbur) sebagai sikap “menolak kebenaran dan merendahkan orang lain”.

Ada beberapa faktor penyebab sifat "KESOMBONGAN" pada manusia :

1. Faktor Materi
Sangat jelas! sikat ini sudah pasti karena Anda merasa lebih kaya, lebih rupawan atau lebih terhormat daripada orang lain.

2. Faktor Kecerdasan
Disebabkan oleh Anda merasa lebih pintar, lebih kompeten atau lebih berwawasan dibandingkan orang lain.

3. Faktor Kebaikan, agar dilihat orang lain
Sifat ini juga termasuk sifat sombong. Berbuat kebaikan dengan niat mengharapkan agar orang lain mengetahuinya.

Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, maka semakin sulit pula Anda bisa mendeteksinya.

Sombong karena kebaikan sangat mudah terlihat, namun juga sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena materi, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam Batin Anda.

Munculnya sifat Sombong di Hati Manusia

Seperti yang kita ketahui manusia diberi kelebihan dan kekurangan oleh Allah swt agar selalu bersyukur dan mawas diri terhadap karunia yang kita miliki entah itu ilmu, harta jabatan atau kelebihan lainnya. Akan teetapi dengan semuanya yang karunia tersebut manusia dihadapkan pada suatu keadaan dimana bisa mempertangungjawabkan semuanya dihadapan Allah swt kelak diakhirat. Jika kita mamapu amanah terhadap terhadap nikmat dan karunia Allah dengan syukur dan beriman kepada Allah maka surga balasanya akan tetapi kita kufur dan dusta maka neraka tempatnya.

1. Apa itu Sombong (Takabbur)
Rasulullah SAW mendefinisikan Sombong (Takabbur) sebagai sikap “menolak kebenaran dan merendahkan orang lain”.

Nabi menyampaikan kepada orang yang mempertanyakan sikap salah seorang sahabat yang suka memakai baju dan sendal bagus. Sabda Nabi : "Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan. Takabbur adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain”. HR. Muslim.

2. BAHAYA TAKABBUR
Takabbur sangat berbahaya bagi manusia. Ia merupakan kesalahan pertama yang dilakukan makhluk Allah (iblis) di dunia ini, yang menyebabkannya diusir dari surga.

Pada kenyataannya takabbur itu menyebabkan hal-hal berikut ini :

1. Jauh dari kebenaran.
2. Terkunci mati hatinya

3. Mengalami kegagalan dan kebinasaan.4. Tidak disukai Allah.5. Tidak akan masuk sorga.  6. Akan menjadi penghuni neraka Jahannam.

Ketika seseorang memiliki sifat sombong, maka ia akan tertutup dari akhlak mulia yang ada dalam diri manusia, antara lain :

1.  Tidak akan mencintai sesama muslim sebagaimana ia mencintai diri  sendiri. ia selalu memandang orang lain lebih rendah dari dirinya sendiri.2. Tidak akan tawadhu’(rendah hati), karena selalu merasa lebih baik.
3. Tidak akan dapat meninggalkan rasa dendam, karena merasa mampu membalas fihak yang merugikannya.
4. Tidak dapat jujur. Karena untuk menutupi kekurangan tidak jarang ia harus berdusta.
5. Tidak akan dapat mengendalikan marah. Karena merasa mampu melampiaskannya
6. Tidak bisa melepaskan diri dari sifat hasad (iri)
7. Tidak dapat menasehati atau menerima nasehat dengan lembut dan halus
8. Selalu memandang rendah orang lain.


3. PENYEBAB TAKABBUR
Pada umumnya orang yang sombong adalah orang yang memiliki kebanggaan diri, karena memiliki sifat, kemampuan atau prestasi lebih dari yang lain.

1. Ilmu

Takabbur karena ilmu sangat mudah terjadi, yaitu dengan munculnya perasaan lebih mulia dari orang lain. Atau merasa telah mendapatkan tempat mulia di sisi Allah dengan ilmunya (QS 58:11). Ia lebih mengkhawatirkan orang lain daripada diri sendiri. Kesombongan karena ilmu ini mudah terjadi karena dua hal :

a. ilmu yang dipelajari bukan ilmu hakiki. Karena hakekat ilmu adalah yang mampu memperkenalkan manusia akan Rabb-nya, keadaan ketika bertemu Allah dan hijab yang menghalanginya dari Allah. Ilmu yang demikian akan melahirkan sikap tawadhu’(rendah hati) bukan takabbur. QS 35:28

b. keadaan hati yang kotor saat menuntut ilmu, sehingga salah niatnya dan jadilah takabbur dengan ilmu yang didapatnya.

2. Amal Ibadah

Orang yang masuk dalam kehidupan zuhud (konsentrasi dalam ibadah) tidak otomatis terbebas dari takabbur. Misalnya dengan zuhudnya itu, merasa lebih layak dikunjungi daripada mengunjungi. Lebih layak dibantu daripada membantu, menganggap orang lain sengsara di neraka dan merasa hanya dirinya yang selamat. dst.

Rasulullah bersabda :

“Jika kamu mendengar ada orang yang berkata : “Binasa semua manusia” maka dialah yang paling dahulu binasa.” HR Muslim.

Dengan pernyataan ini ia membanggakan diri dan meremehkan orang lain.

3. Hasab (kedudukan) dan Nasab (keturunan)

Orang yang berasal dari keluarga terhormat mudah meremehkan orang lain yang datang dari keluarga bukan terhormat, meskipun orang itu lebih baik ilmu dan amalnya, dan bahkan takabbur karena faktor ini sering kali membuat ia menganggap orang lain sebagai budaknya, dan rasa keberatan untuk berbaur dengan mereka.

Dari Abu Dzarr ra berkata: "Suatu hari pernah aku bersengketa dengan seseorang (Bilal) di hadapan Nabi. Lalu aku berkata kepada orang itu “Hai anak hitam”. Nabi segera memotong ucapanku: “Hai Abu Dzarr, tiada lebih baik orang putih dari yang hitam, kecuali dengan taqwa”. Mendengar itu saya berbaring dan mempersilahkan Bilal untuk menginjak-injak muka saya. (HR Ahmad.)

Dalam hadits di atas, Rasulullah segera menegur orang yang merasa lebih baik keturunannya. Dan Abu Dzarr segera bertaubat menyesali perbuatannya.


4. Al Jamal (ketampanan/kecantikan)

Takabbur karena faktor ini lebih banyak terjadi di kalangan wanita, terwujud dalam celaan, atau gunjingan terhadap kekurangan fihak lain.

Aisyah ra berkata : "Ada seorang wanita yang ingin bertemu Nabi, dan aku katakan kepada Nabi dengan isyarat tanganku yang menunjukkan bahwa wanita itu pendek".

Sabda Nabi ketika itu : ”Sesungguhnya kamu telah menggunjingnya”.

Sikap ini muncul karena adanya kesombongan dalam diri orang seperti Aisyah yang berpostur tubuh lebih baik dari orang tadi. Sebab jika ia berpostur tubuh pendek seperti orang yang diceritakan itu, tentu ia tidak akan mengatakannya. 

5. Al Maal (kekayaan)

Takabbur karena kekayaan ini banyak terjadi di kalangan pejabat, penguasa, pedagang, tuan tanah, dan mereka yang memilikinya. Orang yang merasa lebih kaya meremehkan orang yang dipandang kurang kaya dengan ucapan maupun sikap-sikap lainnya.

Hal ini terjadi karena ketidak tahuannya akan fadhilah (keutamaan) orang miskin dan bahaya kekayaan. Seperti yang pernah terjadi pada pemilik dua kebun yang congkak dan akhirnya binasa (QS. 18:34-42) atau Qarun yang akhirnya binasa bersama hartanya (QS 28:79-81).

6. Al Quwwah (kekuatan)Kekuatan dan kegagahan dapat memunculkan takabbur atas mereka yang lemah dan tidak berdaya.

7. Al Atba’ (pengikut/pendukung)Banyaknya pengikut, pendukung, murid, keluarga, kerabat, dsb. sering memunculkan kesombongan pada orang yang memilikinya. Seorang guru menjadi takabbur karena merasa banyak muridnyaa jump. Seorang pejabat menjadi takabbur karena banyak pengikutnya, Dan masih banyak lagi yang lainnya tapi ini adalah yang paling sering kita jumpai dalam kehidupan sehari- hari.

Secara umum, setiap nikmat yang bisa dianggap sebagai nilai lebih pada seseorang berpotensi untuk melahirkan benih takabbur pada seseorang.


4OBAT PENAWAR DARI SIFAT SOMBONG TAKABBUR

Takabbur termasuk penyakit berbahaya yang bisa menyerang siapa saja. Pencegahan dan pemberantasan penyakit ini harus dilakukan dengan serius. Pengobatan intensif terhadap pengidap penyakit ini harus dilakukan dengan cermat dan seksama.

Terdapat dua tahapan utama dalam melakukan terapi penyakit takabbur, yaitu :

1. Pencabutan akar dan pohonnya dari hati.

Untuk mencabut pohon takabbur beserta akar-akarnya diperlukan dua kekuatan, yaitu ilmu dan amal

Ilmu yang dibutuhkan dalam hal ini adalah ma’rifatunnafsi (mengenal diri sendiri) dan ma’rifatullah (mengenal Allah). Dua hal ini sudah cukup untuk mencabut akar takabbur dari hati manusia. Sebab jika seseorang sudah mengenali dirinya sendiri dengan pengenalan yang benar, maka ia akan sadar bahwa ia adalah makhluk hina, lebih lemah dari lainnya, lebih miskin dari siapapun juga. Tidak ada yang pantas baginya kecuali tawadhu’ kepada sesama. Dan jika ia mengenali Allah dengan sebenarnya maka akan diketahuinya bahwa tidak ada yang layak untuk takabbur kecuali Allah – Allahu Akbar.

Amal yang dibutuhkan adalah sikap tawadhu’ kepada sesama manusia karena Allah, dengan senantiasa meneladani akhlak orang-orang shalih sebelumnya seperti akhlak Rasulullah SAW yang makan di atas tanah (tanpa kursi) dan mengatakan :”Sesungguhnya aku adalah hamba biasa yang makannya seperti hamba lainnya”




Tawadhu’ tidak cukup dengan ilmu, ia harus berupa amal. Dari itulah rukun Islam utama setelah syahadat adalah menegakkan shalat karena dalam shalat itu terdapat sekian banyak rahasia hidup dan yang terpenting adalah pembiasaan agar seorang muslim yang mendirikan shalat dengan ruku’ dan sujudnya terbiasa tawadhu’ serta tidak lagi sombong.


Ada banyak hal yang dapat digunakan untuk menguji keberadaan takabbur pada diri seseorang, antara lain lima hal berikut ini :

a. Berdiskusi dengan sesama teman. Jika kebenaran muncul dari orang lain, bagaimanakah tanggapannya, keberatan atau menerima dengan senang.

b. Berkumpul dalam sebuah haflah (acara). Lalu ada orang lain yang lebih diprioritaskan, apakah sikapnya keberatan atau tidak.

c. Memenuhi undangan orang miskin. Pergi ke pasar membelikan sesuatu untuk orang lain

d. Membawa keperluan sendiri, keluarga, atau sahabat dari pasar atau tempat lainnya sampai rumah. Jika keberatan maka ada takabbur. Jika mau karena terpaksa maka itu kemalasan. Jika mau karena disaksikan banyak orang maka itu riya’.

e. Mengenakan pakaian yang sudah kusam. Dsb.

Inilah beberapa kondisi berkumpulnya riya’ dan takabbur pada seseorang. Jika dalam keramaian maka riya’ ikut menjebak, jika dalam kesepian takabbur terus mengintai.

Dengan mengenali keburukan kita kenali kebaikan. Dan dengan mengenali penyakit kita temukan obatnya.


2. Penghindaran dan pengendalian diri


Penyebab takabbur adalah prestasi yang pernah dicapai manusia. Ketidak siapan dan ketidak mampuan menerima hasil dari penyebab-penyebab tertentu berpotensi melahirkan sikap takabbur.

Minggu, 17 Juli 2016

Sungguh ALLAh Memiliki Alasan Mengapa Ia Menurunkan Cobaan Kepada Hamba-Nya



Setiap insan yang ada di muka bumi ini memiliki episode kehidupannya masing masing, dan tentu di setiap episode kehidupan yang berjalan tidak dapat di pungkiri bahwa di dalamnya selalu ada ujian yang datang. Ujian ini bisa jadi berupa teguran dan juga bentuk kasih sayang dari Allah SWT, tergantung bagaimana kita menyikapinya dengan hati yang bersihkah atau dengan hati yang keruh dengan noda hitam.

Maka Hanya insan yang berhati bersihlah yang mampu mengambil saripati hikmah dari setiap ujian yang Allah berikan kepadanya, bahwa sesulit apapun ujian yang datang pada dirinya akan diyakini bahwa itu sebagai bentuk kasih sayang Allah kepadanya agar ia bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari episode episode sebelumnya. Sementara bagi seorang insan yang berhati keruh akan menganggap setiap ujian yang hadir merupakan bencana yang tak ada ujung penyelesaian masalahnya, sehingga muncul rasa cemas, gelisah, dan kepanikan yang tidak menenangkan lahir dan batin.


Ada rahasia dibalik rahasia atas setiap ujian yang Allah berikan kepada setiap makhluk-Nya. Karena sungguh Allah memiliki alasan mengapa Ia menurunkan ujian kepada Hamba HambaNya, bukan semata mata karena ingin memberikan teguran, tetapi harus kita yakini ini adalah bentuk training dari Allah kepada diri kita agar kita bisa menapaki derajat insan yang beriman di sisi Allah SWT. Sungguh Allah tidak akan menguji suatu kaum melainkan sesuai dengan kemampuannya.

Allah tidak akan menguji hambaNya di luar batas kemampuan hambaNya, maka yakinlah bahwa di setiap ujian yang Allah berikan kepada kita mampu untuk kita hadapi, karena yang menjadi masalah adalah bukan ujian yang datang, tetapi bagaimana cara kita menghadapi dan mengambil hikmah dari setiap kejadian yang datang kepada kita. Laksana anak kecil yang akan naik kelas dari mulai kelas 1 ke kelas 2, maka untuk bisa mencapai ke kelas 2 sang anak pun harus bisa melewati ujian apakah ia mampu untuk lulus masuk ke kelas 2 atau tidak.

Ujian Allah bisa datang kapan saja dan dari arah yang tidak di duga duga, ia seperti angin yang sulit untuk kita terka arah datangnya. Maka Hal yang kemudian harus kita siapkan adalah bukan untuk mengetahui kapan ujian itu datang, tetapi seberapa siapkah diri kita untuk menyiapkan manuver keimanan ketika ujian itu datang.

Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :

"Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ’Azza wa jalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah". (HR. Tirmidzi).

Sudah seharusnya kita menjadikan ujian yang datang sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Memiliki semua jawaban atas setiap permasalahan hidup kita. Ujian yang datang membuktikan bahwa diri kita ini begitu lemah, sehingga kita membutuhkan pertolongan Allah SWT. Ujian yang datang bukan karena Allah benci kepada kita, tapi sungguh karena Allah sayang kepada kita.

Firman Allah SWT yang begitu indah ini :

“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu? Yang memberatkan punggungmu. Dan Kami tinggikan bagimu sebutanmu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. (QS. Alam Nasyrah/94:1-8)


Melalui Ayat ini Allah SWT ingin mengingatkan kepada kita akan janji-Nya bahwa sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, dan harus kita yakini bahwa Allah memiliki banyak pintu kemudahan agar kita bisa melewati setiap ujian yang datang, maka sudah seharusnya kita mengikutsertakan selalu hati yang bersih dan keyakinan yang menghujam di dalam dada kita akan dekatnya pertolongan Allah mana kala kita pun dekat dengan-Nya.

Jangan pernah ragu akan janji datangnya pertolongan Allah, Allah lah yang punya kuasa membalikkan keadaan, Allah lah yang memiliki kuasa menjadikan kita tersenyum bahagia selepas kita menangis, dan Allah lah yang memiliki kuasa atas setiap jawaban di setiap ujian yang kita hadapi, Jangankan Menenangkan ombak yang ganas, menenangkan air mata kita yang larut di pipi dan mengubahnya menjadi senyuman yang manis pun Allah sudah pasti sanggup.

Maka untuk apa kita ragu, yakinlah ada kasih sayang Allah di balik ujian yang datang dan mulai saat ini, ketika ada ujian yang datang haruslah kita Hadapi, Hayati dan Nikmati. Karena sungguh bisa jadi ujian yang Allah berikan kepada kita adalah sebuah undangan khusus dari Allah agar kita bisa kembali dekat dengan-Nya.


Rabu, 13 Juli 2016

Setidaknya Anda Harus Mengetahui Tentang Al-Qur'an!


Al-Quran yang amat indah dengan segala kelebihannya, patut sebaiknya kita mengetahui dan memperhatikannya.

1. Surat terpanjang didalam Al-Qur'an surah al-Baqarah
2. Surah terpendek didalam Al-Qur'an Surah Al-Kautsar
3. Ayat terpanjang didalam al-Qur'an Ayat 282 Surah al-Baqarah
4. Ayat terpendek didalam al-Qur'an ayat 64 surah ar-Rahman (Mudhaammataan) yang bermakna kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya.
5. Ayat didalam al-Qur'an yang didalamnya terkandung seluruh huruf hijaiyah (dari alif sampai dengan yaa), yaitu surah al-Fath/48 ayat 29 dan surah Ali-Imran/3 ayat.
6. Surat yang paling utama didalam al-Qur'an : surat al-Fatihah
7. Juz yang paling banyak berisi surat Juz ke 30 (Juz'Amma)
8. Surat yang berisi banyak sumpah Alloh surat as-Syams (surat ke-91)
9. Huruf yang paling banyak digunakan didalam al-Qur'an huruf alif
10. Huruf yang paling sedikit digunakan didalam al-Qur'an huruf Zho
11. Kata terpanjang didalam al-Qur'an Fa asqoynaakumuuhu surat al-Hijr ayat 22
12. Nama Nabi yang paling banyak disebut di al-Qur'an Nabi Musa as
13. Malam yang paling utama yang disebut didalam al-Qur'an Malam Qodr
14. Bulan yang paling utama yang disebut didalam al-Qur'an Bulan Ramadhan
15. Minuman terbaik yang disebut didalam al-Qur'an susu
16. Makanan terbaik yang disebut didalam al-Qur'an Madu
17. Angka terbesar yang disebut didalam al-Qur'an 100.000 (seratus ribu)
18. Hewan terbesar yang disebut didalam al-Qur'an Ikan Paus yang menelan Nabi Yunus as.
19. Hewan terkecil yang disebut didalam al-Qur'an Nyamuk
20. Nama buah yang banyak disebut didalam al-Qur'an : Anggur.

Rasulullah Saw bersabda "barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia, dia akan tetap memperoleh pahala" (HR Al-Bukhari).

Semoga tulisan ini dapat memberikan hikmah, baik kepada si penyampai maupun kepada si pembaca.
Amiin.

Selasa, 12 Juli 2016

Hadits Tentang "Sayap Lalat"




Penelitian Sains moderen menunjukkan keajaiban Hadits "Racun dan Penawar pada lalat"

Perlu diketahui oleh ummat islam, bahwa Hadits soal lalat ini seringkali dijadikan bantahan dan Hujatan oleh missionaris Kristen dan orang-orang ANTI Syariat Islam (Liberal) untuk menyerang Islam dan menolak hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam yang tidak sesuai dengan hawa nafsu berotak dengkul mereka.

Mari kita simak tulisan yg ada di foto yg lengkap dengan sanad dan matan Hadis serta Perawinya.


Rasulullah salallahu’alaihi Wasalam BERSABDA :

إِذَا وَقَعَ الذُّبَاب فِي إِنَاء أَحَدكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ كُلّه ثُمَّ لْيَطْرَحهُ فَإِنَّ فِي إِحْدَى جَنَاحَيْهِ داء وَفِي الْآخَر شِفَاء

Artinya:
"Jika seekor lalat jatuh dalam minuman salah seorang diantara kamu, maka hendaklah ia membenamkannnya, sekalian untuk kemudian mengangkatnya. Sesungguhnya didalam salah satu sayapnya terdapat penyakit dan di sayap yang lain terdapat obat penawar." (HR. Sahih Al-Bukhariy: 3320,5782)


Menguji kebenaran Hadis ini, maka Telah dibuktikan oleh sebuah penelitian dilakukan oleh Tim Departemen Mikrobiologi Medis, Fakultas Sains, Universitas Qâshim, Kerajaan Arab Saudi, beberapa peneliti muda yang terdiri dari, Sâmi Ibrâhîm at-Taili, ’ dil ‘Abdurrahman al-Misnid, dan Khalid Dza’ar al-Utaibi. Yang dibimbing oleh Dr. Jamal Hamid, dan dikoordinasi oleh DR. Shalih ash- Shalih (seorang da’i terkenal di Eropa), melakukan penelitian tentang analisa mikrobiologi tentang sayap lalat. Laporan ini mereka presentasikan ke acara “Student Research Seminar” di Universitas Qâshim, KSA.

Lalat yang dicelupkan pada awal mulanya tampak tumbuh koloni patogen yg dibawa lalat, namun pertumbuhannya terhambat oleh mikororganisme yang setelah diidentifikasi merupakan bakteri Actinomyces yang dapat memproduksi antibiotik.
 

Bakteri ini biasanya menghasilkan antibiotik yang dapat diekstrak, yaitu actinomycetin dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan bersifat antibakteri dan antifungi.

Sedangkan lalat yang hinggap tanpa dicelupkan menghasilkan patogen tipe E. Coli, Coynobacterium dephteroid, Staphylococcus sp, tergantung bakteri yg dibawa lalat tersebut.

Masuknya lalat pada makanan atau minuman, dengan dan tanpa dicelup, ternyata memberikan hasil berbeda yang secara signifikan. Hal ini membenarkan apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, bahwa pada sayap lalat itu terdapat PENYAKIT sekaligus OBAT PENAWARNYA.

Sabtu, 02 Juli 2016

7 Nama-nama "Neraka" & Jenis Tingkatannya




Berdasarkan keterangan yang tertulis dalam kitab "As-Sab'iyatu Fi Mawa'idzil Birriyat", bahwa sesungguhnya Allah menciptakan neraka pada hari ahad. Di situ disebutkan pula bahwa neraka itu mempunyai tujuh pintu atau tujuh tingkatan.

Begitu pula dalam kitab "Daqa'iquiAkhbar" disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya kepada Jibril mengenai pintu atau tingkatan-tingkatan neraka ini. Tanya beliau : "Apakah pintu-pintu neraka itu seperti pintu-pintu kami di dunia?". Jibril menjawab : "Tidak! sesungguhnya pintu-pintu neraka itu terbuka ke bawah. Oleh sebab itu, sebagian dari neraka itu lebih ke bawah dari sebagian yang lain. Jarak satu pintu ke pintu neraka yang lain, sejauh perjalanan tujuh ratus tahun. Setiap tingkatan pintu neraka lebih panas dari pintu neraka yang lain, dengan selisih tujuh puluh kali lipat!". 
Neraka adalah tempat paling menakutkan bagi setiap manusia, berikut kami merangkum ketujuh neraka tersebut yaitu:

1. Neraka "Hawiyyah"

Pintu neraka Hawiyyah ini adalah pintu neraka yang paling bawah (dasar), yang merupakan neraka yang paling mengerikan. Pintu neraka ini ditempati oleh orang-orang munafik, orang kafir termasuk juga keluarga Fir'aun, dalam neraka Hawiyyah. Hal ini sebagaimana arti dari firman Allah ; "Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyyah" (QS.Al-Qari'ah :9).

Firman Allah SWT: “Dan barang siapa yang ringan timbangannya, maka dia dilemparkan ke neraka hawiyah. Tahukah engkau apakah Neraka Hawiyah itu? Yaitu api yang sangat panas." (Q.S. Al-Qoriah : 8-11)

sahabat Abu Hurairoh “terdengar suara yang mengelegar lalu bertanyalah ke rosulullah dan rosulullah menjawab itu adalah suara batu yang jatuh dari neraka jahanam ke “teleng” sekitar dada jatuhnya 1000 tahun”.

Bersabda Nabi SAW: "Adapun Neraka itu gelap gulita, tidak mempunyaipenerangan kecuali api yang menyala-nyala. Neraka itu mempunyai tujuh pintu dan tiap-tiap pintu itu mempunyai tujuh puluh ribu bukit, tiap-tiap bukit mempunyai tujuh puluh ribu cabangnya, tiap-tiap cabang itu terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil. Dan tiap-tiap bagian yang lebih kecil itu terdiri atas tujuh puluh ribu dusunnya. Dan tiap-tiap dusun itu tujuh puluh ribu rumahnya dan api yang menyala-nyala. Tiap-tiap rumah itu tujuh puluh ribu ular dan kalajen."



2. Neraka "Jahim" 


Yakni pintu neraka ke 6. Tingkatan neraka ini di atasnya neraka Hawiyyah. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang musyrik yang menyekutukan Allah. Hal ini sebagaimana arti firman Allah ini :"Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat" (QS.Asy-Syu'araa :91).

3. Neraka "Saqar"

yaitu tempat orang yang tidak melaksanakan salat tempat orang yang berbohong tentang keberadaan Allah, menyembah selain Allah atau menyembah zat yang keluar dari sifat Allah dan Al quran,.

dalam kitab safina: “….orang yang tidak melaksanakan solat dihukumi sebagai hewan yang tidak ada harganya/ tidak ada manfaatnya “

“Didalam surga mereka saling bertanya dari hal orang berdosa. Apakah sebabnya kamu masuk neraka Saqru? “Karena kami tidak sholat, kami tidak memberi makan orang miskin, kami percaya pada yang bukan-bukan. Kami mendustakan hari kiamat.” (Q.S. Al-Mudatsir : 40-46)

Merupakan pintu neraka pada tingkatan ke 5. Di dalam pintu itu ditempati oleh orang-orang yang menyembah berhala atau menyembah patung-patung yang dibuat bangsanya sendiri.

Tingkatan pintu neraka ini, terletak di atasnya pintu neraka Jahim. Tentang neraka ini, Allah telah berfirman yang artinya :"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)" (QS. Al-Mudatstsir : 42)



4. Neraka "Ladza"



Merupakan pintu neraka pada tingkatan nomor 4. Di dalamnya ditempati Iblis laknatullah beserta orang-orang yang mengikutinya dan orang-orang yang terbujuk rayuannya. Kemudian orang-orang Majusi pun ikut serta menempati neraka Ladza ini. Mereka kekal bersama Iblis di dalamnya. Tingkatan pintu neraka Ladza ini diatasnya pintu neraka Saqar. Dalam hal ini Allah telah berfirman :Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak". (QS. Al-Ma'arij : 15).

5. Neraka "Huthamah"



Merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 3. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Yahudi dan para pengikutnya. Pintu neraka Huthamah ini, tingkatannya di atas pintu neraka Ladza yang dihuni para Iblis. Tentang neraka Huthamah ini, Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an :"Dan tahukah kamu, apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan". (QS. Al-Humazah : 5-6)



6. Neraka "Sa'ir



yaitu tempat orang yang tidak mau mengeluarkan zakat atau bagi mereka yang mengeluarkan tapi tidak pada porsinya dan Dalam neraka ini ditempatkan orang yang memakan harta anak yatim. Didalam neraka ini mereka buta, pekak, dan kulitnya tebal seperti Jabal uhud. 

Firman Allah SWT: “Bahwasanya orang-orang yang memakan harta anak yatim dengan aniaya, sesungguhnya mereka memakan api sepenuh perutnya. Dan nanti mereka akan dimasukkan kedalam neraka Sair.” (Q.S. An-Nisa’ : 10)

Merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 2. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Nashrani dan para pengikutnya. Pintu neraka ini berada di atas tingkatan pintu neraka Huthamah. Mengenai neraka ini, Allah Ta'ala telah berfirman :"Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)".(QS. Al-Insyigaq : 12)

7. Neraka "Jahannam"



Merupakan pintu neraka yang paling atas (pertama). Pintu neraka ini ditempati oleh kaum muslimin (umat Muhammad) yang melakukan dosa besar. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Jibril kepada nabi Muhammad : "Hai Muhammad! pintu neraka jahannam, ini dihuni oleh orang-orang yang melakukan dosa besar dari umatmu, dimana mereka mati sebelum bertaubat.

"Demi mendengar apa yang dikatakan Jibril, Rasulullah langsung pingsan. Ketika Rasulullah telah sadar kembali, beliau berkata : "Hai Jibril! sangat besar musibahku. Karena sesungguhnya aku amat takut bila umatku dimasukkan ke dalam neraka!". Jawab Jibril: "Ya, umatmu yang melakukan dosa besar akan dimasukkan ke dalam neraka! ". Kemudian Rasulullah menangis, dan Jibril pun ikut menangis. Tiba-tiba mereka berdua mendengar firman Allah Ta'ala : Hai Jibril, Hai Muhammad! sesungguhnya Aku menjauhkan kalian berdua dari neraka. Tetapi janganlah kamu merasa aman dari siksaKu!".

Dalam Al-Qur'an, Allah telah mensifati neraka Jahannam sebagai berikut: "Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi gunung." (QS. Al-Mursilat : 32)

"Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya." (QS. Al-Hijr : 43)

“….Demi Neraka jahanam di datangkan untuk semua orang walaupun hanya lewat / mampir dalam 1 hari”

Firman Allah SWT: “Bahwasanya orang-orang kafir dan orang aniaya itu tidak akan diampuni Allah, dan tidak pula ditunjuki jalan, melainkan jalan ke Neraka Jahannam. Mereka kekal dalam neraka itu selama-lamanya. Yang demikian itu mudah sekali bagi Allah.” (Q.S. An-Nisa’ : 169)

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Iblis dan para pengikutnya akan dimasukkan ke dalam neraka Ladza. Seperti apa yang dikatakan oleh Malaikat Maut (malaikat Izrail) ketika Iblis hendak dicabut nyawanya, maka malaikat maut itu berkata, bahwa Iblis akan diberi minum dari neraka Ladza.



Bahan Bakar Neraka

Bahan bakar neraka terdiri atas batu-batu dan orang-orang yang durhaka kepada Allah, sebagaimana firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim: 6).

Peliharalah dirimu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 24).

Yang dimaksud dengan orang sebagai bahan bakar neraka adalah orang-orang kafir dan orang-orang yang mempersekutukan Allah. Mengenai jenis batu yang akan digunakan sebagai bahan bakar neraka, hanya Allah Yang Mahamengetahui. 

Bahan bakar lain yang digunakan untuk neraka adalah sesembahan-sesembahan selain Allah. Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk kedalamnya. Andaikata berhala-berhala itu tuhan, tentulah mereka tidak masuk neraka. Dan semuanya akan kekal didalamnya.” (QS. Al Anbiya: 98-99).



Tingginya Panas Api Neraka dan Jauhnya semburan Asap dan Percikan Apinya

Allah berfirman, “Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu? Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air panas yang mendidih, dan dalam bayangan (naungan) asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.” (QS. Al-Waqi’ah: 41-44).

Kalau ayat diatas memberi tekanan pada keadaan yang amat mengerikan dari golongan kiri, yaitu para penghuni neraka, maka ayat dibawah ini memberi tekanan pada betapa mengerikannya neraka itu sendiri, sebagaimana yang difirmankan Allah, “Dan adapun orang-orang yang ringan timbangannya (kebaikannya), maka tempat kembalinya adalah neraka hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka hawiyah itu? (Yaitu) api yang panas.” (QS Al-Qari’ah: 8-11).

Allah selanjutnya menerangkan betapa kuat dan menyiksanya api neraka itu, “Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) saqar. Tahukah kamu apa (neraka) saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka saqar) adalah pembakar kulit manusia.” (QS. Al Muddatsir: 26-29). 

Api neraka memakan semuanya dan menghancurkan segala sesuatu sehingga tidak ada yang tertinggal. Api itu membakar kulit, dan panasnya terasa sampai ketulang, mengeluarkan dan mencairkan semua isi perut. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Api yang kita kenal didunia ini adalah sepertujuh puluh bagian dari api neraka.” Seseorang berkata, “Ya Rasulullah, sudah cukup, sudah cukup!” Rasulullah bersabda, “Api neraka itu laksana api yang kita kenal ditambah lagi 69 bagian yang setara.” (HR. Bukhari).



Penghuni Neraka

Penghuni neraka yang akan tinggal kekal di dalamnya, yang tidak akan pernah keluar dari dalamnya dan tidak akan pernah mati, adalah orang-orang kafir dan orang-orang musyrik. Allah berfirman, “Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-A’raf: 36).

“Dan orang-orang kafir, bagi mereka neraka Jahannam, Mereka tidak dibinasakan, sehingga mereka tidak mati dan tidak (pula) diringankan dari azabnya.” (QS. Fathir: 36).

“Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 39).

Allah Ta’ala telah menjanjikan neraka untuk orang-orang munafik, janji yang tak akan diingkari-Nya, “Allah mengancam orang-orang munafik, laki-laki dan perempuan, dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka. Dan Allah melaknati mereka; dan bagi mereka azab yang kekal.” (QS. At-Taubah: 68).

Orang-orang yang tidak kekal didalam neraka adalah orang-orang yang dimasukkan ke dalam neraka dan dikeluarkan kembali setelah beberapa lama, diantaranya adalah orang-orang beriman yang tidak menyekutukan Allah, tetapi dosa-dosa mereka lebih berat daripada amalan baik mereka. Mereka akan berada di neraka untuk jangka waktu yang lamanya hanya Allah yang tahu, kemudian mereka akan dikeluarkan dari neraka berkat syafa’at atau perantara para nabi. Allah juga akan mengeluarkan dari neraka, dengan kasih sayang-Nya, orang-orang yang tidak pernah berbuat baik sama sekali. 

Diantara dosa-dosa yang telah Allah janjikan akan dibalas dengan neraka seperti membunuh orang tanpa alasan yang sah, makan riba, membuat gambar makhluk hidup, wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang, orang-orang yang suka menyiksa makhluk hidup, minum dari wadah yang terbuat dari emas dan perak, bunuh diri, dan masih banyak lagi.


Banyaknya Penduduk Neraka

Banyak dalil yang menyatakan banyaknya jumlah manusia yang akan masuk neraka, dan sedikit yang masuk surga. Allah berfirman, “Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun engkau sangat menginginkannya.” (QS. Yusuf: 103).

“Sungguh neraka Jahannam akan Kami penuhi dengan jenismu (iblis) dan semua orang diantara mereka yang mengikutimu.” (QS. Shad: 85).

Alasan mengapa begitu banyak orang yang masuk neraka bukanlah karena kebenaran yang tidak sampai kepada mereka. Allah telah mengirimkan seorang rasul untuk memberikan peringatan kepada setiap umat, “Dan tidak ada suatu umat pun kecuali telah ada padanya seorang pemberi peringatan.” (QS. Fathir: 24). Banyaknya penghuni neraka disebabkan sedikitnya orang yang menyambut seruan para rasul, sedangkan jumlah orang yang tidak percaya kepada mereka besar sekali. Lagi pula, banyak orang yang menyambut seruan para rasul itu tidak sepenuhnya meyakini kebenarannya.

Sebagian besar kaum mukmin yang berdosa dan masuk neraka adalah wanita. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Aku melihat neraka, dan aku melihat sebagian besar isinya adalah wanita.” (HR. Bukhari-Muslim).

Dalam riwayat yang lain, dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu, “Rasulullah bersabda, ‘Aku lihat neraka, dan ternyata mayoritas penghuninya adalah perempuan yang ingkar.’ Ditanyakan, ‘Apakah ingkar terhadap Allah Ta’ala?’ Beliau bersabda, ‘Mengingkari suaminya, mengingkari perbuatan baik. Jika kamu selalu berbuat baik kepada salah seorang diantara mereka, kemudian ia melihat sesuatu (yang tidak menyenangkan) pada dirimu, maka ia berkata, ‘Saya tidak melihat kebaikanmu sama sekali’.” (Muttafaq ‘alaih).


Makanan, Minuman, dan Pakaian Penghuni Neraka

Makanan penduduk neraka adalah dhari’ dan zaqqum, dan minuman mereka adalah hamim, ghislin, dan ghassaq. Allah berfirman, “Mereka tidak memperoleh makanan selain dari dhari’ (pohon yang berduri), yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (QS. Al-Ghassiyah: 6-7).


Dhari’ adalah sejenis pohon berduri. Ibnu Abbas berkata, “Pohon ini adalah sejenis pohon berduri yang rendah; apabila ia tumbuh tinggi, ia disebut dhari’.” Qatadah berkata, “Makanan tersebut merupakan salah satu jenis makanan yang paling buruk.”


Allah berfirman, “Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak berdosa, ia seperti kotoran minyak yang mendidih dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas.” (QS. Ad-Dukhan; 43-46).


Makanan jenis lain yang akan dimakan oleh penduduk neraka bernama ghislin, sebagaimana firman Allah, “Maka tiada seorang teman pun baginya pada hari ini di sini. Dan tiada makanan sedikit pun baginya kecuali dari darah dan nanah (ghislin). Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.” (QS. Al-Haqqah: 35-37).

“Ini adalah azab neraka, biarkanlah mereka merasakannya. Minuman mereka air yang sangat panas dan air yang sangat dingin (ghassaq). Dan azab yang lain serupa itu berbagai macam.” (QS. Shad: 57-58).

Minuman penduduk neraka yang lain yaitu hamim, “Dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya.” (QS. Muhammad: 15). Di ayat yang lain, Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (QS. Al-Kahfi: 29).


Hukuman Untuk Penghuni Neraka

Neraka merupakan hukuman yang amat pedih, dengan berbagai macam siksaannya, yang tidak bisa dielakkan oleh para penghuninya walaupun dibayar dengan harga yang paling mahal dari apa yang mereka miliki, sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya orang-orang kafir, sekiranya mereka mempunyai apa yang di bumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu pula untuk menebus diri mereka dengan itu dari azab Hari Kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka memperoleh azab yang pedih.” (QS. Al-Maidah: 36).

Hukuman yang akan diterima para penghuni neraka akan bertingkat-tingkat. Karena neraka memiliki tingkatan-tingkatan, di mana satu tingkat, hukumannya lebih pedih daripada tingkat yang lain. Rasulullah menceritakan kepada kita hukuman paling ringan di neraka, “Orang yang menerima hukuman paling ringan diantara para penduduk neraka pada Hari Kiamat nanti adalah orang yang dibawah telapak kakinya ditaruh bara yang menyala, yang akan membuat otaknya mendidih.” (HR. Bukhari).

Banyak ayat Al-Qur’an yang menerangkan berbagai tingkatan hukuman yang akan diberikan kepada para penghuni neraka, “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka.” (QS. An-Nisa: 145). Dalam ayat yang lain, Allah berfirman, “Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan demi siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan.” (QS. An-Nahl: 88).

Al-Qurthubi berkata, “Hal ini menunjukkan bahwa orang yang kafir karena semata-mata tidak percaya, tidak sama dengan orang yang kafir yang melakukan penindasan, tidak mempercayai Allah, membangkang, dan tidak menaati perintah Allah. Dengan demikian, jelaslah bahwa kaum kafir akan memperoleh berbagai tingkatan hukuman di neraka, sebagaimana yang kita ketahui dari Al-Qur’an dan sunnah.”

Bentuk-bentuk hukuman bagi penghuni neraka yang digambarkan di dalam Al-Qur’an dan sunnah antara lain yaitu, api neraka yang menghanguskan kulit, air yang menghancurluluhkan isi perut, penyiksaan di wajah, diseret, api neraka yang menjilat jantung mereka, isi perut yang akan dikeluarkan dan terburai di neraka, dll.



Cara Menyelamatkan Diri dari Neraka

Kekafiran jelas akan mengantarkan kita ke dalam api neraka. Oleh sebab itu, satu-satunya jalan untuk menyelamatkan diri kita dari jilatan api neraka adalah dengan mempertebal keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah, dan dengan banyak mengerjakan amal shalih. Allah berfirman, “Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang kafir. Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.” (QS. Ali Imran: 131-132).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Semua umatku masuk surga kecuali yang enggan.” Sahabat bertanya, “Siapa yang enggan?” Beliau bersabda, “Siapa yang menaatiku, maka ia masuk surga, dan siapa yang tidak mau menaatiku, maka ia telah enggan.” (Muttafaq ‘alaih).