Datang ayat-ayat yang banyak dan hadits-hadits yang terkenal tentang anjuran untuk berdakwah, penjelasan tentang kewajibannya, dan pahala bagi orang yang berdakwah. Ayat-ayat Al Qur-an tentang berdakwah lebih banyak dari ayat-ayat tentang shaum dan haji yang keduanya ini adalah dua rukun dari rukun-rukun Islam yang lima. Karena itu, berdakwah termasuk kewajiban yang paling agung dalam syariat yang suci ini dan pokok dari pokok-pokok agama. Dengan berdakwah, aturan syariat menjadi sempurna dan urusan agama menjadi tinggi serta Allah subhanahu wa ta’ala jadikan amar ma’ruf nahi mungkar sebagai pembeda antara orang-orang mukmin dan orang-orang munafik, sebagaimana Allah ta’ala berfirman,
الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُم مِّن بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ
“Orang-orang munafik yang laki-laki dan yang perempuan sebagian mereka penolong sebagian yang lain. Mereka mengajak kepada kemungkaran dan melarang dari kebaikan.” (QS. At Taubah: 67)
Kemudian, Allah berfirman,
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ
“Laki-laki dan perempuan-perempuan yang mukmin sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka mengajak kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran.” (QS. At Taubah: 71)
Maka, Allah menunjukkan bahwa sifat-sifat yang paling khusus dari orang mukmin adalah amar ma’ruf nahi mungkar dan pokok perkaranya adalah berdakwah.
Amar ma’ruf nahi mungkar telah menjadi kewajiban di tengah umat-umat terdahulu, sebagaimana yang Allah ta’ala berfirman,
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِن بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُواْ يَعْتَدُونَ كَانُواْ لاَ يَتَنَاهَوْنَ عَن مُّنكَرٍ فَعَلُوهُ لَبِئْسَ مَا كَانُواْ يَفْعَلُونَ
“Telah dilaknat orang-orang kafir dari kalangan Bani Isra-il lewat lisan Dawud dan Isa bin Maryam. Ini karena mereka bermaksiat dan adalah mereka yang sering melampaui batas. Mereka itu tidak saling melarang dari kemungkaran yang mereka perbuat. Betul-betul jahat apa yang telah mereka lakukan itu.” (QS. Al Ma-idah: 79)
Maksudnya, sebagian mereka tidak melarang sebagian yang lain dari melakukan dosa-dosa dan keharaman-keharaman. Lalu, Allah cela mereka atas hal tersebut untuk memperingatkan [kita] dari melakukan perbuatan mereka itu. Karena itu, Allah berfirman,
لَبِئْسَ مَا كَانُواْ يَفْعَلُونَ
“Betul-betul jahat apa yang telah mereka lakukan itu.”
Allah gunakan penegasan dengan menggunakan huruf “lam untuk bersumpah” sebagai bentuk perendahan atas sifat mereka itu dan peringatan dari keburukan perbuatan mereka.
Dan firman Allah subhanahu wa ta’ala tentang sifat nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,
يَأْمُرُهُم بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَآئِثَ
“Ia menyuruh mereka berbuat kebaikan dan melarang mereka dari kemungkaran serta menghalalkan untuk mereka apa-apa yang baik dan mengharamkan atas mereka apa-apa yang buruk” (QS. Al A’raf: 157) adalah keterangan tentang sempurnanya risalah beliau. Sebab beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang melalui lisannya Allah perintahkan segala yang baik, Allah larang segala kemungkaran, Allah halalkan segala yang baik, dan Allah haramkan segala yang jelek.
Demikian pula Allah sifatkan umat Islam dengan apa yang disifatkan oleh nabi mereka ketika Allah berfirman,
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللّهِ
“Kalian adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan kepada manusia. Kalian menyuruh berbuat kebaikan, melarang berbuat kemungkaran, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110)
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Kalian adalah sebaik-baik manusia untuk manusia. Kalian datangkan orang-orang tertawan dan terikat sampai atas sebab kalian mereka masuk Surga.”
الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُم مِّن بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ
“Orang-orang munafik yang laki-laki dan yang perempuan sebagian mereka penolong sebagian yang lain. Mereka mengajak kepada kemungkaran dan melarang dari kebaikan.” (QS. At Taubah: 67)
Kemudian, Allah berfirman,
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ
“Laki-laki dan perempuan-perempuan yang mukmin sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka mengajak kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran.” (QS. At Taubah: 71)
Maka, Allah menunjukkan bahwa sifat-sifat yang paling khusus dari orang mukmin adalah amar ma’ruf nahi mungkar dan pokok perkaranya adalah berdakwah.
Amar ma’ruf nahi mungkar telah menjadi kewajiban di tengah umat-umat terdahulu, sebagaimana yang Allah ta’ala berfirman,
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِن بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُواْ يَعْتَدُونَ كَانُواْ لاَ يَتَنَاهَوْنَ عَن مُّنكَرٍ فَعَلُوهُ لَبِئْسَ مَا كَانُواْ يَفْعَلُونَ
“Telah dilaknat orang-orang kafir dari kalangan Bani Isra-il lewat lisan Dawud dan Isa bin Maryam. Ini karena mereka bermaksiat dan adalah mereka yang sering melampaui batas. Mereka itu tidak saling melarang dari kemungkaran yang mereka perbuat. Betul-betul jahat apa yang telah mereka lakukan itu.” (QS. Al Ma-idah: 79)
Maksudnya, sebagian mereka tidak melarang sebagian yang lain dari melakukan dosa-dosa dan keharaman-keharaman. Lalu, Allah cela mereka atas hal tersebut untuk memperingatkan [kita] dari melakukan perbuatan mereka itu. Karena itu, Allah berfirman,
لَبِئْسَ مَا كَانُواْ يَفْعَلُونَ
“Betul-betul jahat apa yang telah mereka lakukan itu.”
Allah gunakan penegasan dengan menggunakan huruf “lam untuk bersumpah” sebagai bentuk perendahan atas sifat mereka itu dan peringatan dari keburukan perbuatan mereka.
Dan firman Allah subhanahu wa ta’ala tentang sifat nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,
يَأْمُرُهُم بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَآئِثَ
“Ia menyuruh mereka berbuat kebaikan dan melarang mereka dari kemungkaran serta menghalalkan untuk mereka apa-apa yang baik dan mengharamkan atas mereka apa-apa yang buruk” (QS. Al A’raf: 157) adalah keterangan tentang sempurnanya risalah beliau. Sebab beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang melalui lisannya Allah perintahkan segala yang baik, Allah larang segala kemungkaran, Allah halalkan segala yang baik, dan Allah haramkan segala yang jelek.
Demikian pula Allah sifatkan umat Islam dengan apa yang disifatkan oleh nabi mereka ketika Allah berfirman,
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللّهِ
“Kalian adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan kepada manusia. Kalian menyuruh berbuat kebaikan, melarang berbuat kemungkaran, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110)
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Kalian adalah sebaik-baik manusia untuk manusia. Kalian datangkan orang-orang tertawan dan terikat sampai atas sebab kalian mereka masuk Surga.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar