Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallama berdoa untuk ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha istri tercintanya, sebagaimana tersebut dalam hadits berikut :
عن عائشة قالت: لما رأيتُ من النبي صلى الله عليه وسلم طيبَ نفسٍ قلتُ: يا رسولَ الله ادع اللهَ لي قال: « اللهم اغفر لعائشة ما تَقدمَ من ذنبِهَا وما تَأخَّر وما أَسرتْ وَما أعلنَتْ » فَضَحكت عَائِشَة حتى سَقط رَأسُها في حجرهَا من الضّحكِ، فَقال رَسول الله صلى الله عليه وسلم : « أيَسرُّكِ دُعائي؟ فقالتَ: وَمالي لا يسرّني دُعاؤكَ؟ فقالَ: والله إنّها لَدعوتي لأُمتِي في كلِّ صَلاةٍ
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata : ketika melihat Nabi sedang senang hati, aku berkata ; Ya Rasulullah, berdoalah kepada Allah untukku! Beliau pun mengucapkan : “Allaahummaghfir li-'Aaisyata maa taqaddama min dzanbihaa wa maa ta-akhkhara wa maa asarrat wa maa a'lanat.” (Yang artinya ) : Ya Allah, ampunilah dosa 'Aisyah baik yang telah lalu maupun yang akan datang, baik yang dilakukannya secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan. Mendengar doa Nabi tersebut, 'Aisyah tertawa hingga kepalanya jatuh ke pangkuan Rasulullah karena kegembiraannya itu. Lantas beliau bertanya ; 'Apakah kamu senang dengan doa yang kuucapkan tadi?' 'Aisyah berkata : 'Bagaimana aku tidak senang dengan doa yang engkau ucapkan?' Kemudian beliau bersabda : Demi Allah, doa itu adalah doa yang kupanjatkan untuk umatku dalam setiap shalatku.' [HR. Al Bazzar rahimahullahu dalam musnadnya, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al Albani rahimahullahu dalam ash-Shahihah no. 2254, Maktabah Syamilah]
Allah Ta'ala, berfirman:
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوٰجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Dan orang-orang yang berkata, Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan 25: Ayat 74)
Untaian doa dan harapan memiliki pasangan hidup istri/suami merupakan idaman setiap manusia yang beriman, karena itulah kesenangan hidup sejati dunia dan akhirat. Bersyukurlah kepada Allah andai memberikan pasangan hidup yang mampu membahagikan dan membuat tentram hati kita, untuk itu doa kan selalu pasangan hidup kita agar Allah selalu melimpahkan keberkahan dalam keluarga.
Di dalam sebuah hadits dari sahabat Sa’ad bin Abi Waqqosh -radhiyallahu anhu, Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,
أربعٌ مِنَ السعادةِ : المرأةُ الصالحةُ والمسكنُ الواسعُ والجارُ الصالِحُ والمركبُ الهِنِيْءُ، وأربعٌ من الشقاوةِ : الجارُ السوءُ والمرأةُ السوْءُ وَالْمَسْكَنُ الضَّيِّقُ وَالْمَرْكَبُ السُّوْءُ
“Ada empat diantara kebahagiaan : istri yang sholihah (baik), tempat tinggal yang luas, tetangga yang sholih (baik), dan kendaraan yang nyaman. Ada empat kesengsaraan: tetangga yang buruk, istri yang buruk, rumah yang sempit, dan kendaraan yang buruk”. (HR. Ibnu Hibban dalam Shohih-nya no. 4032, Al-Baihaqiy dalam Syu’abul Iman 9556)
Umar radhiyallahu anhu, pernah bertanya kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tentang harta benda yang perlu diambil? Nabi Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,
لِيَتَّخِذْ أَحَدُكُمْ قَلْبًا شَاكِرًا وَلِسَانًا ذَاكِرًا وَزَوْجَةً مؤمنة تعين أحدكم على أمر الآخرة
“Hendaknya seorang diantara kalian mengambil hati yang bersyukur, lisan yang berdzikir (selalu ingat Allah), dan wanita (istri) mukminah yang membantu salah seorang diantara kalian di atas urusan akhirat”. (HR. Ibnu Majah dalam Sunan-nya no. 1856)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar