Berkata Al-Allamah Abdurrahman As-Sa'di Rahimahullah:
هذا من مكارم الأخلاق التي أمر الله رسوله ﷺ بها فقال : ﴿ادفع بالتي هي أحسن السيئة﴾ أي : إذا أساء إليك أعداؤك ، بالقول والفعل ، فلا تقابلهم بالإساءة ، مع أنه يجوز معاقبة المسيء بمثل إساءته ، ولكن ادفع إساءتهم إليك بالإحسان منك إليهم ، فإن ذلك فضل منك على المسيء ، ومن مصالح ذلك ، أنه تخف الإساءة عنك، في الحال ، وفي المستقبل، وأنه أدعىٰ لجلب المسيء إلى الحق ، وأقرب إلى ندمه وأسفه ، ورجوعه بالتوبة عما فعل ، وليتصف العافي بصفة الإحسان ، ويقهر بذلك عدوه الشيطان ، وليستوجب الثواب من الرب ، قال تعالىٰ : ﴿فمن عفا وأصلح فأجره على الله﴾ ، وقال تعالىٰ : ﴿ادفع بالتي هي أحسن فإذا الذي بينك وبينه عداوة كأنه ولي حميم وما يلقاها﴾ أي : ما يوفق لهذا الخلق الجميل ﴿إلا الذين صبروا وما يلقاها إلا ذو حظ عظيم﴾ " اهـ .
"Ini termasuk akhlak yang mulia yang diperintahkan oleh Allah Azza Wajalla dan Rasul-Nya shalallahu alaihi wassalam, dimana Allah Azza Wajalla berfirman:
﴿ادفع بالتي هي أحسن السيئة﴾
"Tolaklah kejahatan dengan cara yang terbaik."
Yaitu jika musuh-musuhmu berlaku buruk kepadamu dengan ucapan maupun perbuatan, maka jangan engkau membalasnya dengan keburukan pula, meskipun diperbolehkan bagimu membalas keburukan orang yang melakukannya dengan yang semisalnya, namun tolaklah keburukan yang mereka lakukan terhadapmu dengan engkau berbuat baik kepadanya, hal itu menjadi keutamaan bagimu terhadap yang berbuat keburukan tersebut. Diantara kemaslahatannya adalah keburukan itu menjadi terasa ringan bagimu, baik dimasa sekarang maupun akan datang, dan itu lebih kuat untuk mendorong pelaku keburukan itu kembali kepada kebenaran, dan lebih mendorongnya untuk menampakkan penyesalannya, dan segera bertaubat dari apa yang ia lakukan.
Hendaknya seorang pemaaf memiliki sifat Ihsan (memberi kebaikan), dan hal itu menjadi sebab dia mampu menaklukkan setan, dan meraih pahala dari Rabb. Allah Azza Wajalla berfirman:
فمن عفا وأصلح فأجره على الله
"Barangsiapa yang memberi maaf dan berbuat kebaikan, maka pahalanya di sisi Allah."
Allah Ta'ala juga berfirman:
﴿ادفع بالتي هي أحسن فإذا الذي بينك وبينه عداوة كأنه ولي حميم وما يلقاها﴾
"Tolaklah dengan cara yang terbaik, apabila terjadi permusuhan antara engkau dan dia, maka (dengan menolak sesuatu dengan cara terbaik) maka seakan-akan dia menjadi teman dekatnya. Tidaklah seorang diberi taufik berupa akhlak yang baik ini, melainkan orang-orang yang bersabar, dan tidaklah seorang diberi akhlak ini melainkan orang yang meraih pahala yang besar." (Tafsir Al-karim Ar-Rahman:1/ 558)
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Allah memerintahkan pada orang beriman untuk bersabar ketika ada yang membuat marah, membalas dengan kebaikan jika ada yang buat jahil, dan memaafkan ketika ada yang buat jelek. Jika setiap hamba melakukan semacam ini, Allah akan melindunginya dari gangguan setan dan akan menundukkan musuh-musuhnya. Malah yang semula bermusuhan bisa menjadi teman dekatnya karena tingkah laku baik semacam ini.”
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Namun yang mampu melakukan seperti ini adalah orang yang memiliki kesabaran. Karena membalas orang yang menyakiti kita dengan kebaikan adalah suatu yang berat bagi setiap jiwa.”
هذا من مكارم الأخلاق التي أمر الله رسوله ﷺ بها فقال : ﴿ادفع بالتي هي أحسن السيئة﴾ أي : إذا أساء إليك أعداؤك ، بالقول والفعل ، فلا تقابلهم بالإساءة ، مع أنه يجوز معاقبة المسيء بمثل إساءته ، ولكن ادفع إساءتهم إليك بالإحسان منك إليهم ، فإن ذلك فضل منك على المسيء ، ومن مصالح ذلك ، أنه تخف الإساءة عنك، في الحال ، وفي المستقبل، وأنه أدعىٰ لجلب المسيء إلى الحق ، وأقرب إلى ندمه وأسفه ، ورجوعه بالتوبة عما فعل ، وليتصف العافي بصفة الإحسان ، ويقهر بذلك عدوه الشيطان ، وليستوجب الثواب من الرب ، قال تعالىٰ : ﴿فمن عفا وأصلح فأجره على الله﴾ ، وقال تعالىٰ : ﴿ادفع بالتي هي أحسن فإذا الذي بينك وبينه عداوة كأنه ولي حميم وما يلقاها﴾ أي : ما يوفق لهذا الخلق الجميل ﴿إلا الذين صبروا وما يلقاها إلا ذو حظ عظيم﴾ " اهـ .
"Ini termasuk akhlak yang mulia yang diperintahkan oleh Allah Azza Wajalla dan Rasul-Nya shalallahu alaihi wassalam, dimana Allah Azza Wajalla berfirman:
﴿ادفع بالتي هي أحسن السيئة﴾
"Tolaklah kejahatan dengan cara yang terbaik."
Yaitu jika musuh-musuhmu berlaku buruk kepadamu dengan ucapan maupun perbuatan, maka jangan engkau membalasnya dengan keburukan pula, meskipun diperbolehkan bagimu membalas keburukan orang yang melakukannya dengan yang semisalnya, namun tolaklah keburukan yang mereka lakukan terhadapmu dengan engkau berbuat baik kepadanya, hal itu menjadi keutamaan bagimu terhadap yang berbuat keburukan tersebut. Diantara kemaslahatannya adalah keburukan itu menjadi terasa ringan bagimu, baik dimasa sekarang maupun akan datang, dan itu lebih kuat untuk mendorong pelaku keburukan itu kembali kepada kebenaran, dan lebih mendorongnya untuk menampakkan penyesalannya, dan segera bertaubat dari apa yang ia lakukan.
Hendaknya seorang pemaaf memiliki sifat Ihsan (memberi kebaikan), dan hal itu menjadi sebab dia mampu menaklukkan setan, dan meraih pahala dari Rabb. Allah Azza Wajalla berfirman:
فمن عفا وأصلح فأجره على الله
"Barangsiapa yang memberi maaf dan berbuat kebaikan, maka pahalanya di sisi Allah."
Allah Ta'ala juga berfirman:
﴿ادفع بالتي هي أحسن فإذا الذي بينك وبينه عداوة كأنه ولي حميم وما يلقاها﴾
"Tolaklah dengan cara yang terbaik, apabila terjadi permusuhan antara engkau dan dia, maka (dengan menolak sesuatu dengan cara terbaik) maka seakan-akan dia menjadi teman dekatnya. Tidaklah seorang diberi taufik berupa akhlak yang baik ini, melainkan orang-orang yang bersabar, dan tidaklah seorang diberi akhlak ini melainkan orang yang meraih pahala yang besar." (Tafsir Al-karim Ar-Rahman:1/ 558)
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Allah memerintahkan pada orang beriman untuk bersabar ketika ada yang membuat marah, membalas dengan kebaikan jika ada yang buat jahil, dan memaafkan ketika ada yang buat jelek. Jika setiap hamba melakukan semacam ini, Allah akan melindunginya dari gangguan setan dan akan menundukkan musuh-musuhnya. Malah yang semula bermusuhan bisa menjadi teman dekatnya karena tingkah laku baik semacam ini.”
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Namun yang mampu melakukan seperti ini adalah orang yang memiliki kesabaran. Karena membalas orang yang menyakiti kita dengan kebaikan adalah suatu yang berat bagi setiap jiwa.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar